Pengertian Kristal adalah suatu padatan yang atom, molekul, atau ion penyusunnya terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara tiga dimensi.
Unsur-unsur simetri Kristal
Dari Beberapa sistem kristal dapat dibagi lebih lanjut menjadi kelas-kelas kristal yang jumlahnya 32 klas,Tapi untuk Sementara kita Mempelajari 7 Sistem Kristal yang utama. Penentuan klasikasi kristal tergantung dari banyaknya unsur-unsur simetri yang terkandung di dalamnya. Unsur-unsur simetri tersebut meliputi:
1. bidang simetri
2. sumbu simetri
3. pusat simetri
1. Bidang simetri
Bidang simetri adalah bidang yang dapat membelah kristal menjadi 2 bagian yang sama, dimana bagian yang satu merupakan bayangan dari yang lain. Bidang simetri ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bidang simetri aksial dan bidang simetri menengah.
2. Sumbu simetri
Sumbu simetri adalah garis bayangan yang dibuat melewati/menembus pusat kristal, dan bila kristal diputar dengan poros sumbu tersebut sejauh satu putaran penuh akan didapatkan beberapa kali kenampakan yang sama. Sumbu simetri
3. Pusat simetri
Suatu kristal dikatakan mempunyai pusat simetri bila kita dapat membuat garis bayangan tiap-tiap titik pada permukaan kristal menembus pusat kristal dan akan menjumpai titik yang lain pada permukaan di sisi yang lain dengan jarak yang sama terhadap pusat kristal pada garis bayangan tersebut. Atau dengan kata lain, kristal mempunyai pusat simetri bila tiap bidang muka kristal tersebut mempunyai pasangan dengan kriteria bahwa bidang yang berpasangan tersebut berjarak sama dari pusat kristal, dan bidang yang satu merupakan hasil inversi melalui pusat kristal dari bidang pasangannya.
Kristal dapat diklasifikasikan menjadi tujuh kelompok besar, yang disebut system kristal. Ke-7 kelompok sistem kristal itu yaitu :
sistem kubik
sistem hexagonal
sistem trigonal
sistem tetragonal
sistem orthorombik
sistem monoklin
sistem triklin
1. Sistem Kubus
Sistem kubus ini adalah sistem kristal yang paling simetri Sistem Kubus tersusun atas tiga garis kristal berpotongan yang sama panjang dan sama sudut potong satu sama lain. Sistem ini berbeda dengan sistem lain.
Sistem ini sering juga disebut dengan sistem isometric. Kata isometric berarti berukuran sama, terlihat pada struktur tiga dimensinya yang sama simetri.Sering dinamakan sistem kubus karena bentuk umum dari kristalnya berstruktur seperti kubik.
Contoh Mineral Sistem Kubic : Spalerit
Nama Mineral : Spalerit
Rumus kimia : ZnS
Berat Jenis (BD) : 3,9-4,1
Sistim Kristal : kubik
Belahan : sempurna
Warna : merah jingga sampai mendekati hitam
Goresan : coklat sampai kuning
Kekerasan : 3,5-4
2. Sistem Hexagonal
Sistem hexagonal merupakan sistem yang berdasarkan pada satu sumbu utama, dalam. Sistem hexagonal sekilas nampak seperti tetragonal. Sistem heksagonal memuat kelas yang merupakan pencerminan dari sistem tetragonal,
Ketiga sumbunya memotong tegak lurus terhadap sumbu utama kristal yang membujur vertical dan disebut a1, a2, dan a3. Perpotongannya simetri membentuk sudut 120o.
Contoh Mineral Sistem Hexagonal : Grafit
Nama Mineral : Grafit
Rumus kimia : G
Berat Jenis (BD) : 2,2
Sistim Kristal : heksagonal
Belahan :
Warna : tanah sampai logam
Goresan : hitam
Kekerasan : 1-2
3. Sistem Trigonal
Sistem trigonal mempunyai tiga sisi perputaran sumbu. Meskipun hanya memiliki tiga sisi putar sumbu,kelas trigonal mengikuti jenis kelas orthorombik dan menyerupai kubah,dan memiliki sudut 120o,sumbu yang lain bisa lebih pendek/panjang.
Contoh Mineral Sistem Trigonal : Bismut
Nama Mineral : Bismut
Rumus kimia : Bi
Berat Jenis (BD) : 9,8
Sistim Kristal : Trigonal
Belahan : sempurna, baik
Warna : putih timah dengan warna merah mudah pucat
Goresan : putih
Kekerasan : 2-2,5
4. Sistem Tetragonal
Sistem tetragonal Hampir sama dengan sistem isometric/Kubic. Perbedaanya, salah satu sumbunya lebih panjang dari pada dua sumbu yang lain. Sumbu yang berbeda ini menjadi sumbu utama, yang disebut juga sumbu c. Sedangkan dua sumbu yang lain sama panjanga dan b.
Dalam sistem isometri bentuk kristal dapat dikatakan seperti kubus, namun dalam tetragonal sistem kristal berbentuk umum persegi.
Contoh Mineral Sistem Tetragonal : Bornit
Nama Mineral : Bornit
Rumus kimia : Cu5FeS4
Berat Jenis (BD) : 5,0
Sistim Kristal :tetragonal
Belahan : dalam jejak
Warna : merah tembaga atau perunggu
Goresan : hitam keabu-abuan yang terang
Kekerasan : 3
5. Sistem Ortorombik
Pada sistem ortorombik, sumbu kristalnya berjumlah tiga buah yang kesemuanya tidak sama panjang dan ketiganya saling berpotongan tegak lurus. Satu sumbu memanjang vertical, yang disebut sumbu c. Sumbu satunya lebih panjang disebut sumbu a.Sumbu ketiganya melintang dari kanan ke kiri yang disebut sumbu b.
Contoh Mineral Sistem Ortorombik : Topaz
Nama Mineral : Topas
Rumus kimia : Al2(SiO4)(F2OH)2
Berat Jenis (BD) : 19,3
Sistim Kristal : ortorombik
Belahan : sempurna
Warna : bening,kuning, merah mudakebiruan, kehijauan
Goresan : -
Kekerasan : 8
6. Sistem Monoklin
Sistem ini terdiri dari dua sumbu tak sama panjang (a dan b) yang saling berpotongan tegak lurus dan sebuah sumbu c yang condong terhadap sumbu a. Sumbu a dan c melintang pada satu bidang. Keduanya tidak saling tegak lurus.1 sumbu yang lainnya tegak lurus.
Contoh Mineral Sistem Monoklin : Manganit
Nama Mineral : Manganit
Rumus kimia : MnO(OH)
Berat Jenis (BD) : 2,71
Sistim Kristal : monoklin
Belahan : sempurna
Warna : abu-abu gelap sampai hitam
Goresan : coklet kemerahan sampai hitam
Kekerasan : 4
7. Sistem Triklin
Pada sistem ini, semua kristalnya memiliki tiga sumbu kristal tak sama panjang dan saling berpotongan tetapi tidak saling tegak lurus.
Contoh Mineral Sistem Triklin : Microline
Tidak ada komentar:
Posting Komentar